Transaksi Judol di Awal 2025 Capai Rp47 Triliun, Terbanyak di Jabar

15 hours ago 18

loading...

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkapkan, perputaran uang terkait judi online pada kuartal pertama 2025 mencapai Rp47 triliun. FOTO/DOK.SindoNews

JAKARTA - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan ( PPATK ) Ivan Yustiavandana mengungkapkan, perputaran uang terkait judi online pada kuartal pertama 2025 mencapai Rp47 triliun. Angka itu lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak Rp90 triliun.

"Ada ratusan bank, ada ribuan payment gateway, dan segala macam mereka punya sistem, dan sistem itu kemudian terkoneksi dengan PPATK. Karena data menyebutkan di kuartal pertama saja, 2025 ini, nilai perputaran dananya Rp47 Triliun, bukan dana yang ada itu Rp47 triliun, ini perputaran dana," katanya kepada wartawan, Rabu (7/5/2025).

Menurut Ivan, pada Januari-Maret 2025 tercatat sebanyak 39.818.000 transaksi. PPATK memperkirakan terdapat 160 juta transaksi berkaitan judol pada tahun ini atau turun dibandingkan 2024 yang mencatatkan 209 juta transaksi.

"Itu jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama. Jadi tahun 2024, di bulan Januari sampai bulan Maret itu, perputaran dananya itu Rp90 triliun. Sekarang berhasil kita tekan sampai kurang dari Rp50 triliun. Jadi, jika kita lihat dibandingkan dengan tahun lalu, turunnya itu jauh sekali, lebih dari 80%," tuturnya.

Ia mengungkap, ada 5 wilayah paling masif terkait transaksi judi online. Urutannya, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur. Berbeda pada 2024, di Q1 tahun 2024, Jakarta berada pada urutan nomor 5, sementara pada Q1 tahun 2025 justru naik ke nomor 2.

"Lima daerahnya berubah-ubah setiap tahun, setiap waktu, tapi posisi sekarang Jawa Barat itu stabil sebagai daerah yang memang paling tinggi data terkait dengan transaksi judi online. Sejak tahun 2023 nomor 1, terus sekarang Q1 juga nomor 1. Ini kalau sekarang tidak mencerminkan sampai akhir tahun, ini hanya sampai Q1 2025," katanya.

Baca juga: Bangun Hotel Aruss Semarang dari Uang Judol, Komisaris dan PT AJP Jadi Tersangka

(abd)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |