Tolak Eksekusi Lahan, Ribuan Warga Desa Tenjolaya Demo Kantor Desa

1 day ago 26

loading...

Ribuan warga Kampung Simpen, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, memadati halaman Kantor Desa Tenjolaya, Selasa (15/4/2025). Foto/Agi Ilman

BANDUNG - Ribuan warga Kampung Simpen, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, memadati halaman Kantor Desa Tenjolaya, Selasa (15/4/2025). Demo tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap rencana eksekusi lahan yang akan dilakukan oleh Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung.

Aksi ini dilakukan jelang pelaksanaan eksekusi lahan di wilayah RW 05, tepatnya di RT 01 dan RT 05, yang dihuni oleh 231 jiwa dari 83 kepala keluarga. Mereka terancam kehilangan tempat tinggal akibat sengketa lahan yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Sejak pagi, warga sudah berkumpul sambil membawa berbagai spanduk penolakan. Mereka juga menggelar orasi dan menyanyikan lagu-lagu seperti “Ibu Pertiwi” dan “Darah Juang”.

“Saya yakin seribu persen bahwa bukti yang kami miliki valid,” tegas Wahyu Sobirin (52), salah satu warga yang ikut berorasi.

Ia juga menyebutkan bahwa pihak lawan justru memiliki data yang tidak akurat. “Ada tambahan angka dalam dokumen mereka yang membuat datanya tidak valid,” tambahnya.

Sebelumnya, kasus sengketa ini sempat viral di media sosial, khususnya setelah seorang warga lanjut usia, Jubaedah (80), mengirimkan permohonan bantuan kepada Presiden Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ia meminta agar rumah yang telah ditinggalinya selama puluhan tahun tidak digusur.

Jubaedah dan warga lainnya meyakini bahwa lahan yang mereka tempati adalah milik sah mereka. Namun, klaim atas tanah tersebut juga datang dari pihak keluarga Oce Rumnasih dan H. Mansur yang menggugat kepemilikan lahan ke pengadilan.

Setelah melewati proses hukum yang panjang, Pengadilan memutuskan bahwa gugatan dari pihak keluarga Oce Rumnasih dan H. Mansur dimenangkan, dan memerintahkan eksekusi lahan. Surat eksekusi sempat dijadwalkan akan dilaksanakan pada 8 April 2025, namun ditunda dan dijadwalkan ulang pada hari ini, Selasa (15/4/2025).

(rca)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |