loading...
SMKN 1 Denpasar, Bali meresmikan pusat keunggulan untuk meningkatkan kualitas pelajar kejuruan, Jumat (7/5/2025). FOTO/IST
DENPASAR - SMKN 1 Denpasar, Bali meresmikan pusat keunggulan untuk meningkatkan kualitas pelajar kejuruan, Jumat (7/5/2025). Keberadaannya menjadi yang pertama di wilayah Bali dan sekitarnya, sekaligus yang pertama di luar Pulau Jawa.
Pusat keunggulan di SMKN 1 Denpasar bersumber dari PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN). "Keberadaan DAIKIN Center of Excellence ini menjadi cerminan komitmen keberlanjutan dalam bersinergi dengan pemerintah bagi pengembangan kompetensi pendidikan vokasi," kata Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia Budi Mulia dalam keterangannya dikutip, Sabtu (8/3/2025).
Budi menjelaskan, pembangunan pusat keunggulan telah digagas sejak dua tahun lalu setelah kolaborasi dengan beberapa sekolah tercipta, termasuk SMKN 1 Denpasar. Hal ini juga sebagai komitmen lantaran peminatan refrigerasi dan tata udara meningkat.
Karena itu, selain membangun laboratorium khusus, pihaknya juga membangun pengayaan kurikulum, pelaksanaan sertifikasi industri bagi guru dan siswa, pengadaan pelatihan dari DAIKIN sebagai guru tamu, hingga praktik kerja lapangan bagi guru dan siswa.
"DAIKIN Center of Excellence di SMK Negeri 1 Denpasar ini sendiri menempati sebuah ruang kelas yang didedikasikan khusus bagi pengajaran terkait bidang tata udara," katanya.
Dalam ruangan seluas 142 meter persegi itu terdapat deretan rak berjajar rapi dengan perangkat AC. Tak hanya AC untuk kebutuhan hunian, dalam ruang praktik ini juga terdapat rak yang didesain khusus penempatannya bagi AC untuk kebutuhan bangunan komersial.
Keseluruhan tatanan perangkat AC ini disiapkan sedemikian rupa untuk berbagai praktek terkait perangkat tata udara. Termasuk proses instalasi, troubleshooting AC hingga refrigerant recovery. Tak ubahnya seperti ruang kelas, ruangan ini dilengkapi dengan papan tulis dan meja guru.
"Kami berharap, keberadaannya dapat lebih meningkatkan kompetensi bagi tersedianya lebih banyak tenaga ahli refrigerasi dan tata udara di Indonesia ke depan," ujarnya.
Diharapkan kebutuhan tenaga ahli terkait bidang tata udara ini masih sangat besar dan terus bertumbuh sejalan dengan pembangunan Indonesia. Terlebih di pabriknya, dibutuhkan 2.500 pekerja.
"Angka kebutuhan sumber daya manusia ini, tentu akan semakin besar bila melihat kebutuhan dari keseluruhan industri. Tak hanya bagi produsen ataupun pemegang merek, namun hingga mitra bisnis dan berbagai usaha yang terkait dengannya," kata Budi Mulia lagi.
Kepala SMKN 1 Denpasar, I Wayan Mustika mengapresiasi kolaborasi ini. Sebab ini bagian meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.
"Sejalan dengan terus berkembangnya industri tata udara, menuntut pula terus berkembangnya keilmuan terkait dengannya. Untuk memastikan para siswa dan tenaga pengajar memiliki kompetensi tinggi yang berkesesuaian dengan kebutuhan industri, menjadi harapan kami, sinergi ini akan terus terjalin di masa mendatang," kata I Wayan Mustika.
(abd)