Siapakah Sushila Karki? PM Baru Nepal dengan Koneksi India

4 hours ago 27

loading...

Sushila Karki menjadi perdana menteri Nepal sementara. Foto/ndtv

KATHMANDU - Nepal bersiap menghadapi babak baru dalam sejarah politiknya yang penuh gejolak, dengan dilantiknya mantan Ketua Mahkamah Agung Sushila Karki pada Jumat malam (12/9/2025) sebagai Perdana Menteri (PM) sementara Nepal. Pelantikan itu digelar setelah unjuk rasa yang menewaskan 51 orang.

Konsensus di balik langkah ini, menurut berbagai sumber, dicapai antara Presiden Ramchandra Paudel, perwakilan gerakan protes Generasi Z Nepal, dan Panglima Angkatan Darat Nepal, Jenderal Ashok Raj Sigdel.

Kesepakatan ini dicapai setelah berhari-hari protes yang belum pernah terjadi sebelumnya yang berujung pada pengunduran diri mantan Perdana Menteri KP Sharma Oli.

Dari Ketua Mahkamah Agung Menjadi Perdana Menteri

Sushila Karki, 73 tahun, bukanlah seorang politisi berdasarkan latar belakang. Ia dikenal luas sebagai Ketua Mahkamah Agung perempuan pertama di Nepal, posisi yang dipegangnya dari Juli 2016 hingga Juni 2017.

Masa jabatannya diwarnai kebijakan tanpa toleransi terhadap korupsi, sikap yang membuatnya dikagumi sekaligus ditentang.

Reputasinya sebagai ahli hukum yang jujur telah melambungkan namanya ke dunia politik di saat Nepal diguncang protes massa menentang korupsi dan pemerintahan yang buruk.

Sebagian besar pengunjuk rasa mendesak pengangkatannya sebagai perdana menteri sementara.

Pemilihannya telah memicu perbandingan dengan peraih Nobel Muhammad Yunus, yang diundang untuk memimpin pemerintahan sementara Bangladesh tahun lalu menyusul pemberontakan mahasiswa yang menggulingkan Sheikh Hasina.

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Lahir sebagai anak sulung dari tujuh bersaudara dalam keluarga petani pada tahun 1952, Sushila Karki tumbuh besar di Nepal timur.

Keluarganya memiliki hubungan dekat dengan Bishweshwar Prasad Koirala, perdana menteri Nepal pertama yang terpilih secara demokratis pada tahun 1959.

Karki menyelesaikan gelar Sarjana Seni (S.A.) di Kampus Mahendra Morang pada tahun 1972, diikuti dengan gelar Magister Ilmu Politik (M.A.) di Universitas Hindu Banaras (BHU) di India pada tahun 1975.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |