Rusia dan China Kebut Mega Proyek Pipa Gas Baru Berjuluk Power of Siberia 2

9 hours ago 19

loading...

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Pemimpin China, Xi Jinping sepakat untuk mempercepat mega proyek pipa gas Power of Siberia 2. Foto/Dok Sputnik

JAKARTA - Presiden Rusia , Vladimir Putin dan Pemimpin China, Xi Jinping sepakat untuk mempercepat mega proyek pipa gas Power of Siberia 2 . Kepastian ini disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri, Aleksandr Novak.

Pengumuman ini menyusul pembicaraan tingkat tinggi di Moskow selama kunjungan resmi Xi Jinping ke Rusia untuk menghadiri perayaan Hari Kemenangan 9 Mei yang menandai peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman.

Rencana pembangunan proyek pipa raksasa diperkirakan bakal bisa mengirimkan hingga 50 miliar meter kubik (bcm) gas alam setiap tahunnya dari Rusia bagian utara menuju China melalui Mongolia. Proyek ini sempat mengalami beberapa penundaan karena pertimbangan tentang harga dan rute.

Baca Juga: Rusia Klaim Punya Cadangan Energi Terbesar di Dunia, Bisa Berproduksi 500 Tahun

"Ada diskusi, proyek ini disepakati memang penting. Sejumlah pekerjaan sudah dilakukan, termasuk studi kelayakan... Para pemimpin memberikan instruksi untuk mempercepat proses," kata Novak, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri energi Rusia.

Moskow mengejar proyek tersebut karena berusaha untuk mendiversifikasi pasar ekspor energinya di tengah sanksi Barat dan berkurangnya permintaan Eropa. Bagi Beijing, pipa tersebut menjanjikan pasokan energi yang stabil untuk mendukung kebutuhan konsumsinya.

Rusia saat ini mengirimkan gas ke ekonomi terbesar Asia melalui pipa Power of Siberia, yang merupakan bagian dari perjanjian 30 tahun senilai USD400 miliar antara Gazprom dan CNPC yang dicapai pada tahun 2014.

Pengiriman mulai berjalan pada tahun 2019, dan saluran itu mencapai kapasitas operasional penuhnya pada bulan Desember, menjadikan Rusia pemasok gas alam terbesar ke China.

Seperti diketahui kerja sama ekonomi antara kedua negara terus meningkat ,meskipun ada sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow. Keuntungan bilateral antara Rusia dan China mencapai rekor tertinggi mencapai USD245 miliar pada tahun 2024.

Perusahaan raksasa energi Rusia, Gazprom memproyeksikan bahwa ekspor gas akan tumbuh lebih lanjut berkat melonjaknya permintaan. Pada bulan Desember, Novak mengumumkan bahwa Rusia mulai mengembangkan pipa gas baru ke China melalui Kazakhstan.

Baca Juga: Daftar Harga Gas di Negara-negara Eropa, Dari yang Termahal hingga Paling Murah

Setelah semua pipa beroperasi penuh, dia mencatat, volume pasokan gas Rusia ke pembangkit tenaga listrik Asia bisa mencapai hampir 100 bcm per tahun.

(akr)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |