Pramono Anung Kaget Pelamar PPSU Membeludak Lebih dari 7.000 Orang

JAKARTA - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku kaget dengan membeludaknya animo masyarakat terhadap lowongan pekerjaan sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum ( PPSU ) atau pasukan oranye. Pasalnya, jumlah masyarakat yang melamar pasukan oranye dalam dua hari terakhir cukup membeludak bahkan lebih dari 7.000 pelamar periode Selasa (22/4/2025) hingga Rabu (23/4/2025) dari kuota penerimaan 1.100.

Ia menyebut apabila pendaftaran dibuka seminggu atau dua Minggu mungkin akan lebih dari itu angka pelamar kerja sebagai pasukan oranye. "Saya kaget sejak kemarin sampai hari ini ternyata keinginan orang untuk bekerja jadi tinggi banget apalagi ketika dirubah menjadi SD dan transparan, saya secara pribadi saya kaget,” kata Pramono saat berdialog dengan awak media di kawasan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2025).

“Saya dilaporkan yang mendaftar dalam waktu sebentar sudah 7.000 lebih dari 1.100 yang akan diterima, mungkin kalau masa pendaftaran seminggu atau dua minggu lagi pasti angkanya lebih besar daripada itu," sambungnya.

Pramono sedikit mengubah mekanisme rekrutmen anggota pasukan oranye agar lebih transparan dan ijazah sekolah dasar (SD) bisa melamar. Ia hendak menghilangkan anggapan rekrutmen pasukan oranye melibatkan orang dalam (ordal).

“Saya hanya ingin melihat mekanismenya berjalan dengan baik atau enggak karena saya pasti enggak akan nitip orang dalam enggaklah. Memang mekanismenya saya rubah lebih transparan, lebih terbuka, SD pun bisa, sehingga demikian bisa memberikan ruang orang bekerja di Jakarta,” ujarnya.

Sebagai informasi, Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 267 Tahun 2025 tentang pedoman teknis penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) tingkat kelurahan telah ditandatangani oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung pada 18 Maret 2025.

Dalam salah satu poin pedoman tertulis bahwa syarat perekrutan PPSU atau pasukan oranye cukup pendidikan sekolah dasar (SD), bisa baca tulis dan ber-KTP Jakarta.

(rca)