Penyebab Banjir Bandang di Bali Terungkap, BMKG Ingatkan Fenomena Badai Seroja

4 hours ago 18

loading...

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab banjir bandang yang melanda Bali, pada 9 September 2025. Foto/Tangkapan layar

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengungkapkan penyebab banjir bandang yang melanda Bali, pada 9 September 2025. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, peristiwa itu menjadi bukti bahwa masa peralihan musim juga dapat memicu kondisi ekstrem akibat dinamika atmosfer yang kompleks.

“Jadi ini sudah menjadi suatu empiris ya, fakta empiris. Biasanya masa peralihan itu justru juga bisa terjadi kondisi ekstrem. Kenapa bisa begitu? Nah karena tadi dikatakan dinamika atmosfer yang terjadi saat itu, itu merupakan fenomena, beberapa fenomena yang terjadinya itu bersamaan,” ujar Dwikorita saat Konferensi Pers Prakiraan Musim Hujan 2025 dan Update Kondisi Cuaca, Jumat (12/9/2025).

Ia menjelaskan, pada saat banjir bandang Bali terjadi, terdapat sejumlah fenomena atmosfer yang muncul bersamaan diantaranya adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) atau arak-arakan awan hujan, aktifnya Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator.

Baca juga: Update Banjir Bali, 18 Meninggal Dunia dan 2 Orang Masih dalam Pencarian

“Jadi misalnya saat kejadian Bali itu, adanya aktivitas Madden Julian Oscillation yang saat itu aktif sampai hari ini sudah berkurang dan geser ya, hari ini sudah bergeser tidak di wilayah Bali lagi ya. Itu tadi pergerakan arak-arakan awan hujan dari Samudra Hindia sebelah barat Indonesia bersamaan dengan aktifnya Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator,” jelasnya.

Selain itu, Dwikorita juga menyebut adanya pengaruh Bibit Siklon yang turut memperkuat hujan ekstrem. Fenomena ini, kata dia, sebelumnya diperkirakan hanya terjadi saat musim hujan, namun faktanya juga bisa muncul di musim kemarau maupun masa peralihan.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |