Optimalkan Potensi KEK Mandalika dengan Membangun Ekosistem Pariwisata Hijau

4 hours ago 25

loading...

GoTo Impact Foundation (GIF) siap membangun ekosistem pariwisata hijau di Lombok Tengah yang bertajuk Lombok Eco Kriya. Foto/Dok

JAKARTA - GoTo Impact Foundation (GIF) , organisasi nirlaba yang didirikan oleh Grup GoTo, bersama changemakers, para pemangku kepentingan, dan masyarakat lokal siap membangun ekosistem pariwisata hijau di Lombok Tengah yang bertajuk “Lombok Eco Kriya”. Dibentuk dalam inisiatif Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0, inovasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika lewat pengelolaan limbah, pelatihan dan lokakarya, serta perluasan akses pasar.

KEK Mandalika, sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas sejak 2019, berpotensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Lombok Tengah. Ini tercermin dari proyeksi penyerapan 58.700 tenaga kerja pada tahun 2025, termasuk di sektor green tourism.

Namun meningkatnya aktivitas pariwisata yang tidak disertai dengan prinsip berkelanjutan, dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, penurunan kualitas hidup masyarakat, hingga penurunan daya tarik wisata.

Mengetahui hal tersebut, Ketua GoTo Impact Foundation, Monica Oudang menyampaikan, “Dari pengalaman kami mendukung 138 changemakers–yang terdiri dari startup, organisasi nirlaba, hingga akademisi–di enam wilayah Indonesia, transformasi terjadi saat masyarakat menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penerima manfaat. Melalui CCE 3.0, kami mengedepankan prinsip kreasi bersama dengan menjadikan masyarakat lokal sebagai aktor utama sejak awal proses berinovasi, yaitu dari tahap ideasi dan eksperimentasi di Catalyst Changemakers Lab (CCLab).”

Ia menambahkan, “Lebih dari sekedar edukasi ataupun teknologi, prinsip ini memastikan bahwa setiap inovasi yang tercipta bukan sekedar bantuan sesaat, namun investasi untuk membangun sistem jangka panjang yang dapat berkembang bersama masyarakat. Prinsip ini pula yang kuat kami lihat di Lombok Eco Kriya.”

Bupati Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri turut menyampaikan dukungannya, inisiatif Lombok Eco Kriya sejalan dengan visi untuk menjadikan Lombok Tengah sebagai pusat inovasi pengelolaan sampah. Selain berpotensi memberikan dampak positif bagi lingkungan, inisiatif ini juga dapat mendorong perekonomian lokal.

"Hal ini sedang gencar kami upayakan melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan, baik di level desa maupun dengan mitra, seperti Lombok Eco Kriya. Harapannya, cakupan inisiatif baik ini dapat diperluas agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat dengan lebih cepat dan merata," ungkapnya.

Lombok Eco Kriya ini dijalankan oleh gabungan organisasi Plana, Timba, dan Wise Steps Foundation, juga berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Dinas Lingkungan Hidup Lombok Tengah, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) NTB, Asosiasi Lintas Hidup Indonesia (AHLI) NTB.

Politeknik Pariwisata Lombok, Karang Taruna Pujut, Bank Sampah Bintang Sejahtera, Bank Sampah Putri Nyale, Keep Kuta Clean, Unit Pengelola Sampah (UPS) Tumpak, Masyarakat Sadar Iklim Segala Anyar, dan Black Soldier Fly (BSF) Sengkol, desa-desa penyangga, dan industri pelayanan dan makanan di Mandalika.

Kolaborasi ini menghasilkan solusi berbasis ekonomi sirkular yang akan menggandeng masyarakat di 10 desa penyangga Kawasan Mandalika, lewat tiga strategi utama, yaitu:

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |