loading...
Mimpi Arsenal untuk mengakhiri dahaga trofi kembali pupus. Kekalahan 1-2 (agregat 1-3) dari Paris Saint-Germain (PSG) di semifinal Liga Champions 2024/2025 memastikan bahwa penantian gelar juara bagi The Gunners akan berlanjut hingga musim depan.
Dengan kegagalan di Eropa, Arsenal kini telah melewati lima musim kompetitif secara beruntun tanpa meraih satu pun trofi mayor. Rentetan puasa gelar ini menjadi pil pahit bagi para Gooners di seluruh dunia.
Terakhir kali Arsenal mengangkat piala adalah pada musim 2019/2020, ketika mereka secara heroik menjuarai Piala FA di bawah asuhan Mikel Arteta. Namun, sejak saat itu, Emirates Stadium seolah kehilangan sentuhan magis untuk menjadi saksi perayaan juara.
Baca Juga: Hasil PSG vs Arsenal Skor 2-1: Les Parisiens Tantang Inter Milan di Final Liga Champions
Musim ini, harapan sempat membumbung tinggi. Arsenal menunjukkan performa yang menjanjikan di Liga Inggris, bersaing ketat di papan atas. Namun, inkonsistensi di momen-momen krusial kembali menghantui, membuat mereka harus puas melihat Liverpool mengangkat trofi domestik.
Di kancah Eropa, langkah Arsenal juga harus terhenti di tangan PSG. Meskipun sempat memberikan perlawanan sengit, kualitas dan pengalaman Les Parisiens terbukti menjadi pembeda. Kekalahan di Parc des Princes menambah panjang daftar kegagalan Arsenal di kompetisi tertinggi antarklub Eropa.
Lima Tahun Tanpa Kilau Juara:
1. Musim 2020/2021: Tanpa gelar, finis di posisi ke-8 Liga Inggris
2. Musim 2021/2022: Tanpa gelar, finis di posisi ke-5 Liga Inggris
3. Musim 2022/2023: Tanpa gelar, finis di posisi ke-2 Liga Inggris
4. Musim 2023/2024: Tanpa gelar, finis di posisi ke-2 Liga Inggris
5. Musim 2024/2025: Tanpa gelar, semifinal Liga Champions
Baca Juga:
Nestapa lima tahun tanpa gelar ini tentu menimbulkan pertanyaan besar di kalangan suporter dan pengamat. Meskipun Mikel Arteta dinilai telah membawa perubahan positif dalam skuad, trofi juara tetap menjadi tolok ukur utama kesuksesan.
Kini, dengan musim 2024/2025 yang telah berakhir tanpa gelar, Arsenal kembali dihadapkan pada pekerjaan rumah besar. Bagaimana mereka akan membangun kembali kekuatan, mengatasi mentalitas yang rapuh di momen penting, dan akhirnya mengakhiri kutukan puasa gelar yang telah berlangsung terlalu lama?
(yov)
