loading...
Mendikti Saintek Brian Yuliarto berfoto bersama mahasiswa Akademi Keperawatan di Kupang, NTT, Rabu (17/4/2025). Foto/SINDOnews/Neneng Zubaidah.
KUPANG - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) akan meluncurkan program baru yang ditujukan kepada perguruan tinggi . Tujuan utamanya adalah agar potensi perguruan tinggi bisa meningkat dan berguna untuk pembangunan bangsa.
Mendikti Saintek Brian Yuliarto saat audiensi dengan Gubernur NTT dan jajaran pemerintah provinsi NTT mengumumkan rencana peluncuran tagline baru Kemendikti Saintek yaitu “Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Berdampak” yang akan resmi diluncurkan bersamaan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2025 mendatang.
Menurutnya, tagline baru ini merupakan bentuk komitmen Kemendikti Saintek untuk memastikan bahwa keberadaan perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga membawa dampak nyata terhadap pembangunan sosial, ekonomi, dan teknologi di daerah sekitar.
Brian juga mengatakan, budaya ilmiah harus terbangun di perguruan tinggi. Salah satu fasilitas untuk membangun budaya ilmiah itu bisa terlihat dari laboratorium dan perpustakaan.
"Lambang kemajuan perguruan tinggi itu ada di laboratorium dan perpustakaan. Keduanya harus dibangun dengan baik agar mahasiswa dan dosen betah," katanya saat audiensi dengan sivitas akademika Universitas Nusa Cendana (Undana), Kamis (17/4/2025).
Guru Besar ITB itu menjelaskan, budaya ilmiah yang terbangun akan menjadikan perguruan tinggi itu memberi dampak kepada lingkungan sekitar.
Contohnya, Brian menjabarkan, kampus bisa membantu permasalahan-permasalahan yang muncul dan ditangani pemerintah daerahnya melalui penyusunan skripsi ataupun tugas akhir.
"Pemerintah daerah banyak masalah, yang bisa dikerjakan lebih sistematis dan ada akademisi yang memadai jika dikerjakan dengan kampus," imbuhnya.
Brian mengaku, NTT adalah kunjungan kerja perdananya ke luar Pulau Jawa. Tiga kampus yang akan disambangi adalah Politeknik Negeri Kupang, Universitas Timor, dan Universitas Nusa Cendana.
“NTT kami pilih sebagai lokasi kunjungan pertama karena kami yakin kampus-kampus di daerah memiliki peran strategis untuk mendorong kemajuan wilayahnya masing-masing,” pungkasnya.
(nnz)
