Lintang Flores 2025: Sengatan Lebah, Ban Bocor, Rekor Pecah di Balap Ultra Heroik!

13 hours ago 26

loading...

Dr. Stephen Lane dari Australia, yang tampil memukau sebagai finisher pertama kategori solo. Ia mencatatkan waktu luar biasa, 55 jam 21 menit / Foto: Ist

Lintang Flores 2025, ajang ultra cycling internasional yang menantang, telah menorehkan kisah-kisah heroik di Bumi Flores. Dari 39 peserta yang memulai petualangan sejauh 1.000 km, sebanyak 21 pesepeda tangguh dari berbagai penjuru dunia berhasil mencapai garis finis di TA'AKTANA, Luxury Collection Resort & Spa Labuan Bajo, sebelum batas waktu yang ditentukan, Kamis (1/5/2025) pukul 10:00 WITA.

Sorotan utama tertuju pada Dr. Stephen Lane dari Australia, yang tampil memukau sebagai finisher pertama kategori solo. Ia mencatatkan waktu luar biasa, 55 jam 21 menit, menyelesaikan rute epik dari Labuan Bajo ke Maumere dan kembali.

Pencapaian ini tak hanya mengantarkannya sebagai yang tercepat, tetapi juga memecahkan rekor Lintang Flores sebelumnya yang dipegang oleh Boru Mccullagh (70 jam) pada edisi 2024. Di balik kemenangan gemilangnya, Stephen berbagi cerita tentang tantangan ekstrem yang ia hadapi.

"Pada 20 menit terakhir sebelum finis, saya disengat lebah, mengalami dua kali kebocoran ban, dan headphone saya tersangkut di roda belakang," ungkap Stephen dalam keterangan persnya, Sabtu (3/5/2025).

Meski tak sempat menikmati keindahan matahari terbit di pesisir utara yang memukau, ia berpesan kepada calon peserta tahun depan untuk tidak terburu-buru dan menikmati keindahan Pulau Flores. Keindahan alam Flores memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta.

Zidan Attala Nouval, pesepeda ultra muda asal Sidoarjo yang finis kedua dengan waktu 62 jam 7 menit, takjub dengan panorama yang disuguhkan. "Setelah melewati laut, pemandangan berlanjut ke bukit savana. Soal pemandangan, tidak ada yang bisa menyaingi tempat ini," ujarnya. Sementara itu, Stephen Dow dari Inggris menyusul di posisi ketiga dengan catatan waktu 70 jam 18 menit.

Inisiator Lintang Flores 2025, Renaldus Iwan Sumarta, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran dan kesuksesan acara ini. Ia berharap Lintang Flores dapat menjadi katalisator pengembangan pariwisata olahraga di Pulau Flores, menjadikannya destinasi ikonik di mata dunia. "Saya menantikan kehadiran Anda semua, serta lebih banyak lagi pesepeda ultra dari dalam maupun luar negeri, di Lintang Flores 2026," serunya.

Seperti tahun sebelumnya, Lintang Flores 2025 juga memiliki misi sosial dengan mengalokasikan sebagian dana untuk mendukung Komunitas Pencegahan Stunting bagi Anak di Ende. Ajang ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga tentang menguji batas diri, menikmati keindahan alam, dan berbagi kebaikan.

(yov)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |