loading...
Kakawin Nagarakretagama mencatat ada peristiwa penting ketika Raja Majapahit Hayam Wuruk memimpin rapat darurat untuk mencari pengganti Mahapatih Gajah Mada. Foto/Ilustrasi/Ist
KAKAWIN Nagarakretagama mencatat ada peristiwa penting ketika Raja Majapahit Hayam Wuruk memimpin rapat darurat untuk mencari pengganti Mahapatih Gajah Mada. Pertemuan itu digelar usai Gajah Mada memang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Mahapatih Majapahit.
Selain momentum rapat darurat itu. Mpu Prapanca penggubah Kakawin Nagarakretagama juga mencatat sang raja bertemu dengan rakyatnya. Pertemuan ini untuk mendengarkan aspirasi dan bersilaturahmi, yang dilakukan rutin setiap bulan.
Baca juga: Dahsyatnya Armada Laut Majapahit di Bawah Pimpinan Raja Hayam Wuruk
Pada Pupuh 70 sampai 73 Kakawin Nagarakretagama, Prapanca menggambarkan bagaimana sang Raja Majapahit itu tiba dari Simping. Sang raja kemudian mendengar kabar Gajah Mada sakit keras, hingga akhirnya meninggal. Dari sanalah ia dan jajaran pejabat Majapahit lainnya mengadakan rapat dadakan.
Rapat ini untuk mencari pengganti patih Gajah Mada, tetapi tak berhasil. Rapat yang dipimpin oleh Hayam Wuruk, memutuskan bahwa patih Gajah Mada tak akan diganti. Raja Hayam Wuruk sendiri akan memimpin pemerintahan secara langsung, dibantu oleh enam menteri.
Dikutip dari "Menunju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit", Empu Tandi, sahabat karib raja, terpilih sebagai Menteri Sepuh; sebagai pembantu utama, bertindak empu Nala dengan gelar Tumenggung Mancanegara, sang Pati Dami diangkat menjadi menteri anom (menteri muda), diserahi urusan dalam pura, boleh dikatakan menteri urusan rumah tangga.
Baca juga: Kisah Runtuhnya Kejayaan Majapahit Setelah Gajah Mada Mangkat