Kisah Letkol Susdaryanto, Jadi Agen Mata-mata Rusia demi Sesuap Nasi

4 hours ago 17

loading...

Letkol Susdaryanto (kiri, baju putih) terlibat dalam jaringan mata-mata Rusia pada masa lalu. Aksi mata-mata Susdaryanto menjual data-data militer akhirnya terungkap pada 1982. Foto/Ist

JAKARTA - Nama Letkol Susdaryanto mungkin tidak sepopuler beberapa tokoh terkenal lainnya. Namun, ia memiliki kisah hidup menarik, terutama ketika terlibat dalam jaringan agen mata-mata Rusia pada masa lalu.

Johannes Baptista Susdaryanto lahir di Ambarawa, Jawa Tengah, pada 27 Juni 1934. Setahun setelah masuk Angkatan Laut pada 1962, ia dikirim untuk disekolahkan lagi ke Maryland, Amerika Serikat.

Dirangkum dari berbagai sumber, Susdaryanto kembali ke Indonesia setelah menamatkan pendidikan di sana. Di Tanah Air, ia sempat menjadi perwira hingga komandan di sejumlah kapal TNI AL.

Namun, perjalanan kariernya yang semula normal justru mendadak berubah. Pada satu momen, Sudaryanto kecewa karena merasa kariernya mentok jika dibandingkan rekan-rekannya yang lain.

Jadi Mata-mata Rusia demi Sesuap Nasi

Susdaryanto menganggap penugasannya Departemen Pemetaan sebagai upaya untuk "memarkir" kariernya di TNI. Tak bisa dipungkiri, kariernya yang seakan macet juga berdampak pada kondisi ekonominya.

Berada dalam kondisi sulit, Susdaryanto bertemu dengan seorang pria Rusia yang menawarkan kesempatan untuk bekerja bagi pihaknya.

Tergiur dengan iming-iming kehidupan yang lebih baik, ia memutuskan untuk menerima tawaran tersebut.

“Sewaktu Susdaryanto menjadi perwira pemetaan tahun 1976 berhubungan dengan Vladimir yang berkantor di Tanjung Priok sebagai agen kapal-kapal Soviet di Indonesia. Perkenalan bermula dari niat Vladimir membeli peta laut guna menyuplai kapal-kapalnya yang berlayar di Indonesia,” tulis majalah spion dan wanita, Spionita, No. 014, Agustus 1984.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |