loading...
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan 57% penduduk usia di atas tiga tahun mengalami masalah gigi. Foto/Isra Triansyah.
JAKARTA - Direktur Penyakit Tidak Menular (PTM) Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi , mengungkapkan kesehatan gigi dan mulut masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan 57% penduduk usia di atas tiga tahun mengalami masalah gigi, namun hanya 11,2% atau sekitar 3 juta orang yang mencari pengobatan.
“Kalau sakit gigi hilang dengan obat pereda nyeri, biasanya masyarakat tidak melanjutkan ke pengobatan. Padahal masalah giginya tidak selesai,” jelas Nadia dalam Media Briefing Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional,dikutip Minggu (14/9/2025).
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini 5 Tanda Anda Harus Segera ke Klinik Gigi
Menurut Nadia, kasus karies, gigi berlubang, gigi tanggal, hingga radang gusi masih mendominasi. Rendahnya literasi kesehatan gigi memperparah kondisi ini. Mayoritas masyarakat menyikat gigi pada pagi hari saat mandi dan malam sebelum tidur, padahal yang dianjurkan adalah setelah makan.
“Selain waktunya tidak tepat, cara menyikat gigi juga sering terlalu singkat, hanya sekitar satu menit, sehingga kurang efektif. Padahal kesehatan gigi yang buruk bisa berdampak pada organ vital, termasuk jantung. Pada ibu hamil, infeksi gigi bahkan berisiko membahayakan janin,” tambahnya.
Baca juga: 3 Jenis Behel Terbaik 2025 untuk Gigi Rapi dan Nyaman
Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg. Usman Sumantri, menekankan bahwa peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.