loading...
Kelompok Houthi Yaman sebut serangannya berkontribusi atas jatuhnya jet tempur F/A-18 AS dari kapal induk USS Harry S Truman dan tenggelam di Laut Merah. Foto/US Navy/MC3 Kristina Young
SANAA - Kelompok Houthi Yaman mengatakan serangan rudal dan drone-nya telah berkontribusi atas jatuhnya sebuah jet tempur F/A-18 Amerika Serikat (AS) dari kapal induk USS Harry S Truman dan kemudian tenggelam di Laut Merah.
Versi Angkatan Laut AS, jet tempur Super Hornet itu hilang di laut setelah jatuh saat dipindahkan ke atas USS Harry S Truman pada hari Senin. Pernyataan Angkatan Laut AS tidak menyebutkan serangan Houthi sebagai penyebabnya.
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan pada hari Rabu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di saluran televisi al-Masirahbahwa serangan di Laut Merah mengakibatkan jatuhnya jet tempur F-18 ke laut. "Dan memaksa [kapal induk USS Harry S] Truman mundur ke Terusan Suez," katanya, seperti dikutip dari AFP, Kamis (1/5/2025).
Pernyataan Saree ini sinkron dengan laporan media-media AS, seperti CNN, The War Zone, dan Military.com, yang mengungkap bahwa kapal induk bertenaga nuklir USS Harry S Truman melakukan manuver belokan tajam berkecepatan tinggi untuk menghindari serangan Houthi. Akibat manuver ini, jet tempur yang sedang ditarik traktor di atas kapal induk tersebut jatuh dan tenggelam di Laut Merah.
Saree mengatakan kelompoknya juga telah melancarkan serangan pesawat nirawak baru selama 24 jam terakhir yang menargetkan kapal induk AS lainnya; USS Carl Vinson dan kapal-kapal pendampingnya di Laut Arab, serta kota-kota Israel.
"Kami menargetkan kapal induk AS, USS Carl Vinson, dan kapal perang pengawalnya menggunakan pesawat nirawak," imbuh Saree.
Menurutnya, serangan pesawat nirawak ke Israel menargetkan ke lokasi-lokasi militer di Tel Aviv dan Ashkelon.
Militer AS dan Israel tidak berkomentar.
Ketegangan antara Houthi dan AS telah meningkat sejak Washington melanjutkan serangan udara terhadap posisi Houthi di Yaman pada 15 Maret.