Film Baru Ungkap Identitas Penembak Jitu Israel Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Akleh

5 hours ago 14

loading...

Jurnalis Shireen Abu Akleh (kiri) dan tentara Israel Alon Skagio. Foto/X

TEPI BARAT - Satu film dokumenter investigasi baru, “Who Killed Shireen?” yang diproduksi Zeteo dan disutradarai jurnalis kawakan Dion Nissenbaum, ditayangkan perdana pekan ini di New York City, mengungkap keadaan seputar pembunuhan koresponden Al-Jazeera Shireen Abu Akleh pada tahun 2022 di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.

Zeteo, media jurnalisme investigasi, memuji film tersebut sebagai salah satu karya terpentingnya hingga saat ini.

Film berdurasi 40 menit tersebut, hasil investigasi selama berbulan-bulan, mengidentifikasi tentara Israel yang bertanggung jawab atas pembunuhan Abu Akleh sebagai Alon Skagio, menandai pertama kalinya namanya dipublikasikan.

Israel sebelumnya menolak mengungkapkan identitas penembak, bahkan kepada pejabat senior Amerika Serikat (AS), menurut dokumenter tersebut.

Koresponden Al-Jazeera Bisan Abu Kuwaik, yang juga muncul dalam film tersebut, mencatat tentara Israel yang dituduh membunuh Abu Akleh itu terbunuh selama operasi militer Israel di Jenin musim panas lalu, yang kabarnya dilakukan pejuang perlawanan Palestina.

Film tersebut selanjutnya mengungkap upaya pemerintah Israel dan AS untuk mengaburkan kebenaran tentang kematian Abu Akleh.

Film tersebut mencakup wawancara eksklusif dengan mantan pejabat AS dan Israel, serta jurnalis yang mengenal Abu Akleh secara pribadi.

Di antara mereka yang diwawancarai adalah Senator Demokrat AS Chris Van Hollen, yang telah vokal tentang perlunya penyelidikan yang transparan atas pembunuhan tersebut.

Menurut dokumenter tersebut, pemerintahan Joe Biden secara aktif berpartisipasi dalam upaya menutup-nutupi, dengan mantan pejabat Amerika mengakui AS "mengecewakan" Abu Akleh dalam upaya menjaga hubungannya dengan pemerintah Israel.

Anggota keluarga dan teman-teman Shireen Abu Akleh telah berulang kali menyerukan keadilan.

Abu Akleh dibunuh penembak jitu Israel pada 11 Mei 2022, saat meliput serangan tentara Israel di kamp pengungsi kota tersebut.

Pembunuhannya memicu kemarahan internasional, terutama ketika pasukan pendudukan Israel menyerang pelayat di pemakamannya di Yerusalem Timur yang diduduki, hampir menyebabkan peti jenazahnya terjatuh.

Baca juga: Brigade Al-Qassam Luncurkan Operasi Gerbang Neraka di Rafah, Ungkap Zona Pembantaian

(sya)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |