ERIA Perkuat Peran Media Dalam Pelaporan Isu Kawasan

16 hours ago 21

loading...

Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) menyelenggarakan East Asia Media Caucus (EAMC) di kantor pusatnya Jakarta, belum lama ini. Foto: Ist

JAKARTA - Di tengah meningkatnya dinamika kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara mulai dari ketegangan geopolitik, transformasi ekonomi, hingga tantangan tata kelola, kebutuhan akan jurnalisme berbasis data dan fakta makin mendesak.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) menyelenggarakan East Asia Media Caucus (EAMC) di kantor pusatnya Jakarta.

Acara ini merupakan wujud baru dari forum tahunan ERIA Editors’ Roundtable sekaligus menegaskan komitmen mendalam ERIA untuk memperkuat kerja sama antara jurnalis, pembuat kebijakan, dan peneliti dari negara-negara anggota East Asia Summit (EAS).

EAMC menjadi forum strategis yang mempertemukan para jurnalis dengan para pakar terkemuka untuk membahas isu-isu penting di kawasan seperti transformasi ekonomi, tantangan tata kelola pemerintahan, serta perkembangan geopolitik di Asia Timur dan Asia Tenggara.

“Kita berkumpul dalam East Asia Media Caucus, sebuah platform bagi jurnalis, ahli, dan tokoh dari kawasan ini untuk berbagi wawasan dan ide,” ujar Chief Operating Officer ERIA Toru Furuichi, belum lama ini.

“Peran teman-teman jurnalis sangat penting dalam membantu masyarakat memahami isu-isu kompleks dan menjembatani komunikasi antara publik dan pembuat kebijakan. Melalui forum ini, kami berharap jurnalis dapat memperoleh pengetahuan baru, mengajukan pertanyaan kritis, dan membangun hubungan yang kuat di seluruh kawasan,” ungkapnya.



Salah satu topik utama yang dibahas dalam forum ini adalah pendekatan ASEAN terhadap situasi di Myanmar, terutama dampaknya terhadap stabilitas regional, prospek ekonomi, dan diplomasi.

“Kami percaya bahwa media memiliki peran strategis dalam membentuk narasi publik yang sehat. EAMC mencerminkan komitmen kami untuk mendukung jurnalisme yang akurat dan membangun di tengah dinamika kawasan,” kata Senior Communications Advisor ERIA Kavi Chongkittavorn.

Forum ini juga mencakup ERIA Media Welcome Day, sebuah kegiatan yang memperkenalkan visi, riset, dan agenda kebijakan ERIA kepada para jurnalis. Dihadiri lebih dari 10 media nasional dan internasional, acara ini bertujuan memperluas akses media terhadap informasi yang dimiliki ERIA serta memperkuat hubungan para jurnalis dengan perwakilan media dari negara-negara anggota EAS.



Dalam acara ini, ERIA juga memperkenalkan sejumlah pusat kerja utama (centres) yang mencerminkan arah fokus kebijakan ERIA ke depan.

Pusat kerja ini meliputi ERIA School of Government yang merupakan wadah pengembangan kepemimpinan dan pemahaman kebijakan publik; Asia Zero Emission Center (AZEC) mendorong penerapan energi bersih dan praktik ramah lingkungan di kawasan.

Kemudian, ERIA Digital Innovation and Sustainable Centre (E-DISC) yang berperan dalam mempercepat transformasi digital sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif; serta Regional Knowledge Centre for Marine Plastic Debris (RKC-MPD) yang berkontribusi terhadap upaya negara-negara ASEAN+3 dalam mengurangi sampah plastik di laut dan meningkatkan praktik daur ulang.

Lebih dari sekadar seremoni, EAMC dan Media Welcome Day mencerminkan komitmen jangka panjang ERIA untuk memperkuat jurnalisme kawasan, mendorong kolaborasi antarpemangku kepentingan, serta mendukung integrasi kawasan yang lebih inklusif.

(jon)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |