China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS

1 day ago 32

loading...

Industri Chip AS. FOTO/ THE VERGE

BEIJING - China mulai menangguhkan ekspor unsur tanah jarang (REE) dan magnet yang mengandung unsur tanah jarang minggu ini setelah ada perintah pemerintah.

Melalui arahan yang dikeluarkan pemerintah China minggu lalu, ekspor REE dan magnet ke semua negara di dunia memerlukan lisensi baru yang harus disetujui oleh pemerintah.

Seperti dilansir dari The New York Times, hal ini dipandang sebagai pembalasan terhadap Amerika Serikat yang mengenakan tarif tinggi terhadap China dua minggu lalu.

Ekspor ditangguhkan karena China belum menyiapkan sistem untuk menerbitkan lisensi yang diperlukan. Sambil menunggu sistem tersedia, persediaan REE dan magnet REE global akan berkurang.

Penghentian ekspor ini akan menciptakan masalah rantai pasokan global karena China memegang 70% produksi REE olahan dan 90% produksi magnet dengan REE.

Semua ini penting untuk produksi kendaraan, EV, peralatan elektronik, semikonduktor, dan bahkan peralatan militer.

Jepang dan Australia memiliki kemampuan ekspor REE tetapi tidak memenuhi kebutuhan pasar. Kanada mengumumkan akan memulai penambangan REE tahun lalu tetapi operasinya baru akan dimulai dalam 10-15 tahun ke depan.

Cina mendominasi pasar pengolahan REE karena merupakan industri yang mencemari lingkungan.
Hal inilah yang menjadi faktor mengapa pabrik pengolahan REE Lynas di Pahang sempat mendapat protes dari warga sekitar dan menimbulkan polusi debu di sekitar unsur-unsur yang ditambang beberapa tahun lalu sebelum moratorium dikeluarkan oleh pihak berwenang.

Ekspor REE ke berbagai negara di seluruh dunia dilakukan oleh China untuk mencegah Amerika Serikat memperoleh pasokan sejak pembatasan diberlakukan terhadap negara tersebut tahun lalu karena Amerika Serikat menempatkan beberapa perusahaan China dalam daftar entitas karena diduga membantu mengembangkan senjata untuk kebutuhan militer.

(wbs)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |