loading...
Petarung Spanyol berdarah Georgia, Ilia Topuria, sedang jadi buah bibir setelah secara terbuka menantang sang juara kelas ringan UFC, Islam Makhachev . Dengan kepercayaan diri tinggi usai meraih sabuk juara di divisi bulu, Topuria berharap bisa langsung naik kelas dan menantang Makhachev di UFC 317 yang direncanakan berlangsung pertengahan tahun ini. Namun, langkahnya tak semulus yang dibayangkan.
Di balik layar, ada satu sosok yang kabarnya memainkan peran kunci dalam memblokir duel tersebut: Khabib Nurmagomedov. Legenda UFC yang kini menjadi mentor utama Makhachev itu secara tegas menilai bahwa Topuria belum pantas melompat langsung ke perebutan sabuk kelas ringan.
“Topuria belum mengukuhkan dirinya di lightweight. Satu kemenangan atas Jai Herbert dua tahun lalu bukan alasan cukup untuk langsung menantang sang juara,” begitu kira-kira pandangan Khabib yang disampaikan melalui sejumlah wawancara baru-baru ini.
Menurut Khabib, petarung tak terkalahkan dengan rekor 16-0 itu seharusnya lebih dulu meladeni beberapa nama tangguh di divisi ringan—sebut saja Arman Tsarukyan, Beneil Dariush, atau bahkan Justin Gaethje. Hanya dengan menaklukkan nama-nama itu, barulah Topuria layak dipertimbangkan sebagai penantang resmi Makhachev.
Sementara itu, Makhachev sendiri tampaknya sedang memalingkan fokusnya dari pertarungan mempertahankan sabuk di divisi ringan. Sang juara justru tengah mengincar tantangan baru: naik ke kelas welter. Ambisi ini muncul bukan hanya karena dorongan pribadi, tapi juga untuk membungkam kritik yang menganggap dua kemenangannya atas Alexander Volkanovski—yang merupakan petarung asli kelas bulu—belum cukup membuktikan superioritasnya sebagai raja lightweight sejati.
Skenario naik kelas itu makin terbuka lebar, terlebih jika Belal Muhammad kalah dari Jack Della Maddalena di UFC 315. Jika itu terjadi, Makhachev bisa langsung mengarahkan bidikannya ke kelas welter tanpa banyak rintangan.
Namun, di tengah segala rencana tersebut, Topuria belum mau mundur. Dalam podcast Joe Rogan Experience, ia dengan tegas menyampaikan tantangannya: “Saya akan menunggu Anda. Anda tidak bisa terus menghindar.” Kalimat itu dilontarkan dengan nada penuh keyakinan, menegaskan bahwa niatnya melawan Makhachev bukan sekadar gimmick.
Untuk saat ini, pintu pertarungan antara Topuria dan Makhachev masih tertutup rapat. Tapi di dunia UFC yang dinamis, segalanya bisa berubah cepat. Jika Makhachev gagal naik ke welter dan UFC melihat tekanan publik terus meningkat, bukan tidak mungkin duel yang kini ditolak akan berubah jadi kenyataan.
Topuria tinggal menjaga momentum dan rekornya tetap bersih. Sementara publik kini mulai bertanya-tanya: sampai kapan Khabib bisa membendung pertarungan ini?
(sto)