loading...
Bagi umat Islam, Idulfitri merupakan peristiwa penting dan hari besar Islam yang penuh berkah dan kegembiraan, Bahkan wanita yang sedang haid pun, juga diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW supaya hadir di tanah lapang yang dijadikan tempat salat dan mengi
Banyak amalan wanita haid saat Idulfitri, meskipun dilarang melaksanakan salat Ied-nya. Bagi umat Islam, Idulfitri merupakan peristiwa penting dan hari besar Islam yang penuh berkah dan kegembiraan. Oleh karena itu, saat pelaksanaan salat Ied dianjurkan dihadiri semua kaum muslim, baik tua, muda, dewasa, anak-anak, laki-laki dan wanita.
Bahkan wanita yang sedang haid pun, juga diperintahkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam supaya hadir di tanah lapang yang dijadikan tempat salat dan mengikuti doa bersama segenap kaum muslimin .
Dalam kitab 'Fiqih Sunnah untuk Wanita', Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim menjelaskan, ada beberapa amalan yang dianjurkan dilakukan wanita haid pada hari raya tersebut.
Sebuah hadis meriwayatkan, dari Ummu 'Athiyyah radhiyalahu'anha menyatakan," Kami diperintahkan agar ikut salat Ied , bahkan harus membawa serta gadis dan perempuan yang haid. Mereka ditempatkan di belakang jamaah, lalu mengikuti takbir yang diucapkan oleh kaum muslimin dan turut berdoa bersama mereka serta mengharapkan keberkahan dan kesucian hari tersebut," (HR Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)
Dalam riwayat lain dinyatakan bahwa Ummu 'Athiyyah bertanya "Wahai Rasulullah, apakah tidak masalah jika seorang di antara kami yang tidak memiliki jilbab tidak ikut salat Ied?" Rasulullah SAW menjawab, "Pakaikanlah kepadanya jilbab milik saudarinya lalu bawalah dia untuk menghadiri kebaikan dan ikut berdoa bersama kaum mukminin," (HR Bukhari)
Amalan yang Bisa Dilakukan Wanita Haid saat Idulfitri:
1. Boleh ikut bertakbir
Bahkan dianjurkan bertakbir di belakang jemaah laki-laki. Umat Islam sangat dianjurkan untuk mengumandangan takbir di saat malam Hari Raya Iduladha. Takbiran ini bisa dilakukan saat terbenamnya matahari hingga pelaksanaan hari Raya Idulfitri.
Kumandang takbir ini menandakan ajakan untuk menyebut kebesaran Allah serta mengajak umat Islam lainnya melakukan hal yang sama.
2. Memperbanyak zikir dan selawat
Melantunkan selawat dan zikir bukanlah larangan saaat dalam kondisi haid. Dengan memperbanyak zikir dan selawat justru akan mendapat ketenangan jiwa dan memperbanyak pahala.
Wanita bisa mengamalkan sebanyak-banyaknua kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, takbir, dan lainnya sebagi amalan pengganti salat. Rasulullah SAW bersabda:
“Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan.” (HR Imam Muslim)
3. Istiqamah istighfar
Istighfar merupakan serangkaian amalan yang juga mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Haid tidak menjadikan halangan bagi perempuan untuk terus mengamalkan istighfar.
Dalam hadisnya, Rasulullah SAW menjelaskan 3 keutamaan bagi seseorang yang istiqamah dalam membaca istighfar. Bunyi hadisnya sebagaimana berikut:
من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا ومن كل هم فرجا ورزقه من حيث لا يحتسب
“Barangsiapa yang istikamah membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (HR Imam Abu Dawud).
4. Melaksanakan mandi sebelum salat Ied
Pelaksanaan mandi besar ini seperti pada mandi besar biasanya, hanya saja niatnya berbeda. Hal ini seperti yang disampaikan dalam hadis berikut : Ali radhiyallahu'anhu pernah ditanya tentang kapan saja mandi yang disunnahkan. Ia menjwab," Pada hari jumat, hari wukuf di Arafah, hari raya Idulfitri dan hari raya Iduladha," (Musnad Asy-Syafi'i no 114)
Juga hadis “Dari Nafi’, beliau mengatakan bahwa Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma mandi pada hari Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan”. (HR. Malik dan asy-Syafi’i dan sanadnya shahih)
5. Menggunakan pakaian terbaik untuk melaksanakan salat Ied
Di hari raya besar Islam, umat Islam disunnahkan untuk menggunakan pakaian terbaiknya, khususnya saat akan melaksanakan salat Idulfitri. Pakaian terbaik bukan berarti pakaian baru dan mahal. Pakaian terbaik adalah pakaian yang paling bagus dari yang kita miliki. Karena sebaik-baiknya pakaian di hadapan Allah adalah pakaian “takwa”. Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadist berikut, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” (HR. Hakim)
Namun, bagi wanita muslimah memakai pakaian terbaik ini tidak dengan tujuan tabarruj (bersolek) dan tidak memakai parfum atau wangi-wangian yang mengundang perhatian laki-laki.
6. Berangkat lebih awal ke tempat salat
Untuk melaksanakan salat Iduladha, sebaiknya kita berangkat lebih awal dan sampai di tempat salat dengan tenang atau tidak terburu-buru. Sambil menunggu salat berjamaah kita bisa duduk sambil bertakbir dan berzikir. Kesempatan ini tentu menjadi hal yang baik, terlebih salat Iduladha hanya dilakukan satu tahun sekali saja.
7. Berjalan kaki saat menuju tempat salat Ied
Jika tempat salat kita cukup dekat dan mudah untuk dijangkau, maka sebaiknya kita mengikuti sunnah Rasulullah yaitu berjalan kaki menuju tempat salat Idulfiri. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadis, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat salat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki.“ (HR. Ibnu Majah)
(wid)