loading...
Bangunan di Doha rusak akibat serangan rudal Israel pada Selasa lalu. Empat negara Arab siap bantu Qatar membalas serangan Israel. Foto/Al Jazeera
JAKARTA - Qatar menyatakan akan membalas serangan udara Israel terhadap gedung-gedung di Doha pada Selasa lalu, yang diklaim menargetkan para pemimpin Hamas. Setidaknya, empat negara Arab lainnya menyatakan dukungan dan bantuan kepada Doha untuk misi pembalasannya.
Namun, pembalasan Qatar dan empat negara Arab tersebut belum tentu berupa respons militer. Respons yang paling mungkin adalah pembalasan ekonomi, yakni membekukan proyek investasi strategis yang melibatkan perusahaan atau sekutu-sekutu Israel.
Serangan udara Israel terjadi di distrik West Bay Lagoon, Doha, pada Selasa sore waktu setempat.
Baca Juga: Qatar Dinilai Dikhianati Trump usai Dibom Israel, Padahal Sudah Memberi Jet Mewah Rp6,5 Triliun
Target utama serangan adalah para pemimpin Hamas yang berkediaman di Doha, terutama mereka yang terlibat dalam perundingan gencatan senjata yang diusulkan Amerika Serikat. Di antara pemimpin Hamas yang diperkirakan hadir dalam pertemuan itu adalah Khalil al-Hayya dan Khaled Meshaal.
Menurut laporan media Israel, serangan itu melibatkan sekitar 15 jet tempur dengan menembakkan 10 bom rudal presisi.
Jumlah korban tewas sebanyak enam orang, termasuk lima anggota Hamas dengan pangkat lebih rendah dan seorang petugas keamanan Qatar.
Para pemimpin Arab telah ramai-ramai menyambangi Qatar untuk menyatakan solidaritas.
"Akan ada respons dari kawasan ini. Respons ini sedang dalam konsultasi dan diskusi dengan mitra lain di kawasan ini," ujar Perdana Menteri (PM) Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani kepada CNN.
"Seluruh kawasan Teluk berada dalam risiko," katanya lagi. "Kami mengharapkan sesuatu yang berarti yang dapat mencegah Israel melanjutkan intimidasi ini," imbuh dia, sembari menuduh PM Israel Benjamin Netanyahu telah membawa kawasan tersebut ke dalam kekacauan.
1. Arab Saudi
Arab Saudi, sebagai kekuatan terbesar di Teluk Arab, mengambil posisi terdepan dalam menyatakan solidaritas. Putra Mahkota Mohammed bin Salman menegaskan, "Riyadh akan berdiri bersama Negara Qatar dalam semua langkah yang diambil, tanpa batas.”
Menurut laporan Anadolu Agency, Arab Saudi bahkan menekankan penggunaan seluruh kapabilitasnya untuk melindungi Qatar, seraya menyerukan tindakan dunia Arab, dunia Islam, dan dunia internasional.