3 Sosok Arsitek Masjidilharam dan Masjid Nabawi, Salah Satunya Menolak Dibayar

2 hours ago 25

loading...

Masjidilharam di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah tercatat sebagai proyek arsitektur dan rekayasa terbesar di dunia Islam. Foto/SPA

JAKARTA - Masjidilharam di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah adalah dua situs tersuci umat Islam di Kerajaan Arab Saudi. Sedangkan situs suci ketiga adalah Masjid al-Aqsa di Yerusalem.

Masjidilharam dan Masjid Nabawi tercatat sebagai proyek arsitektur dan rekayasa terbesar di dunia Islam yang melibatkan banyak arsitek, konsultan, dan kontraktor internasional.

Tidak ada satu arsitek tunggal karena setiap tahap perluasan dilakukan oleh tim berbeda sesuai zaman dan keputusan raja yang berkuasa di Arab Saudi.

Baca Juga: Kisah Mohammed bin Salman Kalahkan Bill Gates, Beli Kapal Pesiar Mewah Rp8,9 Triliun Hanya dalam 2 Hari

Masjidilharam mengalami perluasan di era Raja Abdulaziz (mulai 1955), kemudian di era Raja Fahd (1980-an hingga 1990-an), selanjutnya di era Raja Abdullah (2007–2015), dan juga di era Raja Salman (2015–sekarang).

Begitu juga Masjid Nabawi yang mengalami perluasan di era Raja Abdulaziz (1950-an), kemudian di era Raja Fahd (1985–1994), dan di era Raja Abdullah (2007–2015).

3 Sosok Arsitek Utama Masjidilharam dan Masjid Nabawi

1. Sheikh Mohamed Kamal Ismail, Dikenal Menolak Dibayar

Sheikh Mohamed Kamal Ismail merupakan arsitek rendah hati asal Mesir. Dialah di Balik kemegahan Masjidilharam dan Masjid Nabawi seperti yang terlihat sekarang ini.

Dia bukan sekadar perancang bangunan, melainkan tokoh yang memadukan sains, seni, dan spiritualitas dalam karyanya.

Sheikh Mohamed Kamal Ismail lahir di Mesir pada 1908. Dia menempuh pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Fouad I (kini Universitas Kairo), kemudian melanjutkan studi arsitektur di École des Beaux-Arts Paris.

Uniknya, selain menguasai teknik arsitektur modern, Ismail juga memperdalam hukum Islam dan seni bangunan Islam klasik, menjadikannya figur langka yang mampu menjembatani tradisi dan modernitas.

Ketika Raja Fahd bin Abdulaziz Al Saud memulai proyek besar perluasan Masjidilharam dan Masjid Nabawi pada 1980-an, Ismail dipilih langsung sebagai arsitek utama. Pilihan ini tidak lepas dari reputasinya sebagai pakar arsitektur Islam yang menguasai aspek estetika, struktural, sekaligus hukum syariah.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |