3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina, Salah Satunya Berkaitan dengan AS

4 hours ago 17

loading...

Kapal penjaga pantai China muncul di perairan Filipina. Foto/X/@jaytaryela

MANILA - Kapal China yang muncul di perairan Filipina di awal tahun 2025 ini jadi penyebab mulai memanasnya konflik antar kedua negara terkait pembagian wilayah perairan.

Konflik di Laut China Selatan sendiri telah jadi sengketa maritim yang kompleks, melibatkan klaim teritorial yang tumpang tindih dari beberapa negara, terutama Tiongkok, Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

Salah satu kapal yang diturunkan oleh China di perairan Filipina itu adalah kapal penjaga pantai terbesar yang telah mendapatkan moniker 'Monster Ship'. Kedatangan kapal tersebut telah memaksa Manila untuk memobilisasi aset udara dan laut dari penjaga militer dan pantai.

Penjaga Pantai Filipina (PCG) menyatakan bahwa Penjaga Pantai China (CCG) tidak memiliki otoritas hukum di daerah di bawah hukum Filipina, UNCLOS, dan Penghargaan Arbitrase 2016. Kapal 'Monster' China dengan nomor kupu-kupu 5901 terlihat 54 mil laut dari Pulau Capones, Zambales.

3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina

1. Penegasan Klaim Teritorial di Laut China Selatan

China terus menunjukkan kehadirannya di Laut China Selatan sebagai bagian dari strategi memperkuat klaim historisnya atas wilayah tersebut. Di awal 2025, kemunculan kapal-kapal China di perairan Filipina, termasuk di sekitar Pag-asa Island (Thitu Island) dan Second Thomas Shoal, dinilai sebagai upaya Beijing untuk menegaskan kedaulatannya.

Menurut laporan Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI), China kerap menggunakan kapal coast guard dan militer untuk melakukan patroli agresif di zona yang diklaim Manila sebagai Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)-nya.

Selain itu, China juga membangun dan mempertahankan instalasi militer di beberapa pulau buatan di kawasan tersebut, seperti di Mischief Reef dan Subi Reef. Kehadiran kapal-kapal China di awal 2025 kemungkinan terkait dengan upaya memantau aktivitas Filipina dan negara-negara lain di wilayah tersebut.

The Diplomat melaporkan bahwa patroli ini juga bertujuan untuk mencegah Filipina melakukan pembangunan atau perbaikan fasilitas di pulau-pulau yang mereka kuasai.

2. Taktik Tekanan Teritorial dan Diplomatik

Kehadiran kapal-kapal China di perairan dekat Filipina juga dapat dilihat sebagai bagian dari strategi tekanan teritorial dan diplomatik.

Dengan menunjukkan kehadiran yang kuat di wilayah yang disengketakan, China berusaha memperkuat klaimnya atas Laut China Selatan dan menguji batas toleransi negara-negara lain terhadap tindakan mereka.

Tindakan ini juga dapat dimaksudkan untuk mempengaruhi opini publik dan kebijakan pemerintah Filipina. Dengan meningkatkan tekanan di perairan yang disengketakan, Beijing mungkin berharap dapat memaksa Manila untuk mempertimbangkan kembali hubungan militernya dengan negara-negara lain, terutama Amerika Serikat.

Baca Juga: Ancaman Perang Nuklir Pakistan Vs India

3. Respons Terhadap Latihan Militer AS-Filipina

Kemunculan kapal China di perairan Filipina juga diduga merupakan respons terhadap meningkatnya kerja sama militer antara Filipina dan Amerika Serikat. Di akhir 2024, kedua negara menggelar latihan militer bersama yang melibatkan kapal perang AS di Laut China Selatan.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |