3 Alasan Turki Blokir Kerjasama Militer Israel dengan NATO, Terkait Tindakan Zionis di Gaza

3 hours ago 14

loading...

Presiden Recep Tayyip Erdogan dan pejabat lainnya berdiri di samping drone Bayraktar TB3 di atas kapal serbu amfibi serbaguna Turki TCG Anadolu, di Istanbul, Turki, 27 Februari 2022. Foto/AA

ANKARA - Turki secara berani memblokir Israel berpartisipasi dalam latihan militer NATO. Tentunya negara tersebut memiliki alasan tersendiri mengapa melakukan pemblokiran.

Ankara dilaporkan melakukan hal tersebut dengan menggunakan hak vetonya sebagai negara anggota utama dalam aliansi militer. Hal tersebut lantas mendapat kritik dari pejabat Israel.

1. Solidaritas Terhadap Palestina

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan hingga tercapainya perdamaian yang komprehensif dan berkelanjutan di Palestina, Turki tidak akan menyetujui upaya kerja sama NATO dengan Israel.

Erdogan pada September 2024 lalu, mengatakan negara-negara Islam harus membentuk aliansi melawan apa yang disebutnya "ancaman ekspansionisme yang berkembang" dari Israel.

Erdogan juga mengecam negara-negara Barat yang mendukung pengeboman Israel atas Gaza serta menuduh mereka munafik karena gagal menanggapi apa yang ia sebut sebagai "pembantaian yang disengaja" oleh Israel di Gaza dengan ketegasan yang sama seperti yang mereka lakukan terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

2. Kritik Terhadap Tindakan Militer Israel

Erdogan secara terbuka mengkritik kampanye militer Israel warga sipil di Gaza, dengan menyebutnya sebagai "serangan paling berbahaya dalam sejarah manusia" yang didukung tanpa batas oleh Barat.

Tidak hanya itu, Presiden Turki juga menyebut Israel adalah "negara teroris" yang melakukan kejahatan perang dan melanggar hukum internasional di Gaza di tahun 2023 lalu.

Erdogan saat itu menambahkan dia akan menghubungi para pemimpin negara yang sempat abstain dalam pemungutan suara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai gencatan senjata bantuan di Gaza.

3. Pemutusan Hubungan Diplomatik dan Ekonomi

Sebagai respons terhadap konflik yang berlangsung di Gaza, Turki telah memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel.

Turki memutuskan menghentikan semua ekspor dan impor ke dan dari Israel yang dimulai pada Kamis, 2 Mei 2024, menurut Kementerian Perdagangan Turki, dengan alasan "tragedi kemanusiaan yang memburuk" di wilayah Palestina, seperti dilaporkan Reuters.

Tidak cukup sampai disitu, Erdogan juga sempat mengancam Israel dengan mengatakan negaranya mungkin memasuki Israel seperti yang telah dilakukan di masa lalu di Libya dan Nagorno-Karabakh pada Juli 2024 lalu.

(sya)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |