19 Perusahaan Korsel Bakal Tambah Investasi Rp30 Triliun usai Bertemu Prabowo, Ini Daftarnya

4 hours ago 20

loading...

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Sebanyak 19 grup perusahaan asal Korea Selatan menyatakan minat untuk menambah investasi di Indonesia dengan total nilai mencapai USD1,7 miliar atau sekitar Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal itu usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan perwakilan perusahaan Korea Selatan di Jakarta, Senin (28/4).

"Saya sampaikan, salah satunya POSCO akan melakukan ekspansi. Kemudian, Lotte akan menyelesaikan investasinya. Jadi ada beberapa yang menambah investasi dan ada yang melakukan ekspansi," ujar Airlangga.

Ia menjelaskan bahwa nilai investasi tambahan itu berasal dari berbagai sektor, termasuk petrokimia, otomotif, energi, hingga farmasi. Secara keseluruhan, total investasi dari 19 grup perusahaan tersebut yang sudah berjalan mencapai hampir USD15,4 miliar atau sekitar Rp259 triliun. Dengan tambahan investasi baru, total komitmen investasi akan meningkat menjadi sekitar Rp289 triliun.

Beberapa perusahaan dengan rencana investasi signifikan antara lain LX International, yang akan menggelontorkan tambahan investasi hingga USD500 juta di sektor batu bara dan nikel.
SK Group disebut tengah membangun pabrik plasma darah di Cikarang, sedangkan Lotte Chemical membuka peluang kerja sama untuk pengembangan pabrik petrokimia.

Sementara itu, Hyundai Motor Group dinilai memiliki kinerja operasional yang cukup baik di Indonesia. POSCO Holdings, yang bekerja sama dengan Krakatau Steel, juga akan memasuki fase kedua pengembangan pabrik baja dengan target kapasitas produksi hingga 10 juta ton.

"POSCO menyampaikan bahwa fase pertama sudah selesai, dan fase kedua ini diharapkan menciptakan integrasi yang lebih dalam," kata Airlangga.

Dari sektor baterai kendaraan listrik, EcoPro telah menginvestasikan hampir US$500 juta di kawasan industri Morowali untuk membangun pabrik katoda prekursor dan fasilitas smelter nikel.
KCC Glass Corporation, yang sudah beroperasi di Kawasan Industri Batang, juga menyampaikan rencana ekspansi dan meminta dukungan pemerintah terkait harga gas yang kompetitif di dalam negeri.

Selain itu, Tsong Shan menyampaikan keinginan untuk memproduksi amunisi di Indonesia. Sedangkan SK Group melanjutkan pembangunan pabrik plasma konvalesen di Cikarang. Airlangga menyebut para pelaku industri Korsel mengapresiasi pertemuan dengan Presiden terpilih Prabowo yang berlangsung terbuka dan konstruktif.

"Presiden mendengar satu per satu masukan mereka, dan itu yang membuat para perusahaan sangat menghargai keterbukaan pemerintah," ujarnya.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |